Pages

Sabtu, 12 November 2011


Peta DNA kematian
 

P
ara ilmuan baru-baru ini menemukan sbuah gen pada pita DNA didalam sel-sel tubuh , yang disebut Telomere. Gen ini merupakan pita yang memiliki panjang tertentu dan mengontrol kematian dan penuaan pada sel. Telomere ini akan lebih pendek setelah setiap pembelahan sel sampai mencapai batas kritis tidak bisa melakukan tugasnya lagi. Di sini swl menjadi tua dan mati.

Para ilmuan telah mencoba untuk memperpanjang usia biologis gen ini. Mereka menemukan sebuah enzim yang disebut Telomerase yang dapat mempertahankan penuaan gen dan sel-sel tetap dalam kondisi sehat untuk jangka waktu yang lebih panjang. Tapi bagaimana menempatkan elemen baru ini didalam setiap sel tubuh sementara jumlahnya triliunan sel? Bagaimana kalau hal itu diterapkan pada tubuh manusia.

Masalah baru yang dihadapkan para ilmuan adalah ketika sel melebihi usia tertentu tanpa mati, maka ia mulai berkembang biak dengan cepat sehingga menyebabkan kanker yang mengarah pada hasil yang sama: kematian ! oleh karena itu para ilmuan melihat bahwa penuaan adalah cara terbaik untuk mengakhiri hidup manusia normal, dan setiap usaha untuk memperpanjang usia diluar batas-batas tertentu akan mengalami banyak efek negative.

Professor Lee Silver dari AmericanUniversity Princeton mengatakan , “ setiap upaya untuk memperoleh kekekalan adalah melawan alam : kematian benar-benar selaras dengan kehidupan . kita membiarkan gen kita kepada generasi berikutnya . dan jika kita tidak mati, maka kita akan mengorbankan anak-anak kita untuk hidup yang tidak baik bagi perkembangan “. Pada titik ini, para ilmuan menyimpulkan bahwa tidak ada obat untuk penuaan saat ini, tetapi mereka akan melanjutkan penelitian dan mengarahkan miliaran dollar uang untuk menemukannya dan memperpanjang usia manusia tetapi usaha itu pasti sia-sia . pada kehidupan dan kematian manusia sebagaiman firman – NYA “ tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada kami kamu dikembalikan “ ( Qs. Al-Aankabuut : 57)